Faktor Risiko

Faktor Risiko sendiri secara bakunya mengandung pengertian sebagai karakteristik, tanda dan gejala pada individu yang secara statistik berhubungan dengan peningkatan insiden penyakit. Faktor risiko merupakan faktor-faktor yang ada sebelum terjadinya penyakit (M. N. Bustan, 2000). Atau, dengan kata lain faktor resiko adalah hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan bakteri leptospira (yang diakibatkan oleh penyakit leptospirosis ini-red), namun hal-hal lain ini menjadi penghantar untuk memudahkan terjangkitinya bakteri leptospira pada manusia.Namun secara keilmuan, faktor risiko memiliki definisi sendiri, yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejalapada penyakit yang diderita individu yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya ( beberapa individu lain pada suatu kelompok masyarakat.Risk Factor atau Faktor risiko adalah hal-hal atau variabel yang terkait dengan peningkatan suatu risiko dalam hal ini penyakit tertentu. Faktor risiko di sebut juga faktor penentu, yaitu menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang sehat menjadi sakit. Faktor penentu kadang-kadang juga terkait dengan peningkatan dan penurunan risiko terserang suatu penyakit. Faktor risiko adalah salah satu bagian dari epidemiologi. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi.

Resiko yang merugikan adalah faktor penyebab terjadinya kondisi yang tidak diharapkan (unexpected condition) yang dapat menimbulkan kerugian, kerusakan, atau kehilangan (Salim, 1993). Lebih-lebih dalam dunia bisnis, ketidakpastian beserta resikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, bahkan harus diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan (Adira Insurance, 2003). Sehubungan kenyataan tersebut, semua orang (khususnya pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkan.

Resiko dan ketidakpastian memiliki pengertian yang berbeda, tetapi mempunyai dampak yang sama terhadap kerugian atau kerusakan. Resiko itu terkait dengan situasi dimana ada kemungkinan kejadian tersebut dapat terjadi dan mempunyai dampak tertentu. Sedangkan ketidakpastian dihubungkan dengan situasi yang bersifat unik sehingga probabilitas kejadiannya tidak dapat dihitung.

Menurut Rowe ( An Anatomy of risk, 1977), ketidakpastian diakibatkan ketiadaan informasi karena probabilitas terjadinya tidak dapat ditentukan. Sedangkan resiko dapat ditentukan probabilitasnya karena terdapat data dan informasi yang memadai. Dengan kata lain, jika probabilitasnya dapat dihitung, maka hal tersebut merupakan resiko. Sebaliknya, jika tidak dapat dihitung, maka hal tersebut merupakan ketidakpastian.

 Pendapat lain dalam pengertian resiko ini adalah sebagai berikut:
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M.H).

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)

Menurut Adira Insurance (2003) bahwa resiko mempunyai karakteristik:
- Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
- Merupakan ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

Vaughan yang diterjemahkan oleh Herman Darmawi (1997) mengemukakan beberapa pengertian risiko sebagai berikut:
1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian)
Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan Kerugian. sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif
3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)
Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu sama artinya dengan ketidakpastian.
Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko adalah sesuatu yang mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian. Dalam bidang investasi, menurut Jones (2004), risiko adalah kemungkinan pendapatan yang diterima (actual return) dalam suatu investasi akan berbeda dengan pendapatan yang diharapkan (expected return). Semakin besar penyimpangan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang diharapkan, berarti semakin besar risiko yang akan ditanggung.

Jenis Faktor Risiko :
1.      Menurut dapat tidaknya faktor risiko itu di ubah :
·         Unchangeable risk factors ; faktor risiko yang tidak dapat berubah,
misalnya ; faktor umur atau genetik.
·         Changeable risk factors ; faktor risiko yang dapat berubah,
 misalnya ; kebiasaan merokok atau latihan olah raga.
2.      Menurut kestabilan peranan faktor risiko :
·    Suspected risk factors ; faktor risiko yang dicurigai, yakni faktor – faktor yang belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai faktor risiko,
 misalnya ; rokok sebagai faktor risiko kanker leher rahim.
·     Established risk factors ; faktor yang telah ditegakkan, yakni faktor risiko yang sudah mantap mendapat dukungan ilmiah penelitian dalam peranannya sebagai faktor yang berperanan dalam kejadian suatu penyakit.
 Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru.

Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko :
Perluya faktor risiko diketahui dalam terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal – hal berikut :
a.       Prediksi : untuk meramalkan kejadian penyakit.
b.      Penyebab : kejelasan / beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dari faktor pengganggu (confounding factor)
c.       Diagnosis : membantu proses diagnosis
d.      Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab, penghilangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak.
M.N. Bustan, 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.

Secara umum, faktor risiko terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Faktor risiko yang tidak dapat di intervensi, antaa lain:
-Faktor genetik
- Jenis Kelamin
- Usia
2. Faktor risiko yang dapat di intervensi, antara lain:
- Kebiasaan buruk
- gaya hidup
- Pola makan
- Obesitas, dll

0 komentar:

Posting Komentar

Faktor Risiko

Faktor Risiko sendiri secara bakunya mengandung pengertian sebagai karakteristik, tanda dan gejala pada individu yang secara statistik berhubungan dengan peningkatan insiden penyakit. Faktor risiko merupakan faktor-faktor yang ada sebelum terjadinya penyakit (M. N. Bustan, 2000). Atau, dengan kata lain faktor resiko adalah hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan bakteri leptospira (yang diakibatkan oleh penyakit leptospirosis ini-red), namun hal-hal lain ini menjadi penghantar untuk memudahkan terjangkitinya bakteri leptospira pada manusia.Namun secara keilmuan, faktor risiko memiliki definisi sendiri, yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejalapada penyakit yang diderita individu yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya ( beberapa individu lain pada suatu kelompok masyarakat.Risk Factor atau Faktor risiko adalah hal-hal atau variabel yang terkait dengan peningkatan suatu risiko dalam hal ini penyakit tertentu. Faktor risiko di sebut juga faktor penentu, yaitu menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang sehat menjadi sakit. Faktor penentu kadang-kadang juga terkait dengan peningkatan dan penurunan risiko terserang suatu penyakit. Faktor risiko adalah salah satu bagian dari epidemiologi. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi.

Resiko yang merugikan adalah faktor penyebab terjadinya kondisi yang tidak diharapkan (unexpected condition) yang dapat menimbulkan kerugian, kerusakan, atau kehilangan (Salim, 1993). Lebih-lebih dalam dunia bisnis, ketidakpastian beserta resikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, bahkan harus diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan (Adira Insurance, 2003). Sehubungan kenyataan tersebut, semua orang (khususnya pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkan.

Resiko dan ketidakpastian memiliki pengertian yang berbeda, tetapi mempunyai dampak yang sama terhadap kerugian atau kerusakan. Resiko itu terkait dengan situasi dimana ada kemungkinan kejadian tersebut dapat terjadi dan mempunyai dampak tertentu. Sedangkan ketidakpastian dihubungkan dengan situasi yang bersifat unik sehingga probabilitas kejadiannya tidak dapat dihitung.

Menurut Rowe ( An Anatomy of risk, 1977), ketidakpastian diakibatkan ketiadaan informasi karena probabilitas terjadinya tidak dapat ditentukan. Sedangkan resiko dapat ditentukan probabilitasnya karena terdapat data dan informasi yang memadai. Dengan kata lain, jika probabilitasnya dapat dihitung, maka hal tersebut merupakan resiko. Sebaliknya, jika tidak dapat dihitung, maka hal tersebut merupakan ketidakpastian.

 Pendapat lain dalam pengertian resiko ini adalah sebagai berikut:
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M.H).

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)

Menurut Adira Insurance (2003) bahwa resiko mempunyai karakteristik:
- Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
- Merupakan ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

Vaughan yang diterjemahkan oleh Herman Darmawi (1997) mengemukakan beberapa pengertian risiko sebagai berikut:
1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian)
Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan Kerugian. sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif
3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)
Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu sama artinya dengan ketidakpastian.
Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko adalah sesuatu yang mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian. Dalam bidang investasi, menurut Jones (2004), risiko adalah kemungkinan pendapatan yang diterima (actual return) dalam suatu investasi akan berbeda dengan pendapatan yang diharapkan (expected return). Semakin besar penyimpangan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang diharapkan, berarti semakin besar risiko yang akan ditanggung.

Jenis Faktor Risiko :
1.      Menurut dapat tidaknya faktor risiko itu di ubah :
·         Unchangeable risk factors ; faktor risiko yang tidak dapat berubah,
misalnya ; faktor umur atau genetik.
·         Changeable risk factors ; faktor risiko yang dapat berubah,
 misalnya ; kebiasaan merokok atau latihan olah raga.
2.      Menurut kestabilan peranan faktor risiko :
·    Suspected risk factors ; faktor risiko yang dicurigai, yakni faktor – faktor yang belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai faktor risiko,
 misalnya ; rokok sebagai faktor risiko kanker leher rahim.
·     Established risk factors ; faktor yang telah ditegakkan, yakni faktor risiko yang sudah mantap mendapat dukungan ilmiah penelitian dalam peranannya sebagai faktor yang berperanan dalam kejadian suatu penyakit.
 Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru.

Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko :
Perluya faktor risiko diketahui dalam terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal – hal berikut :
a.       Prediksi : untuk meramalkan kejadian penyakit.
b.      Penyebab : kejelasan / beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dari faktor pengganggu (confounding factor)
c.       Diagnosis : membantu proses diagnosis
d.      Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab, penghilangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak.
M.N. Bustan, 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.

Secara umum, faktor risiko terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Faktor risiko yang tidak dapat di intervensi, antaa lain:
-Faktor genetik
- Jenis Kelamin
- Usia
2. Faktor risiko yang dapat di intervensi, antara lain:
- Kebiasaan buruk
- gaya hidup
- Pola makan
- Obesitas, dll

0 komentar:

Posting Komentar